Hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP pada pembelajaran matematika
Relationship between critical thinking and mathematical communication ability of junior high schools students in mathematics learning
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP pada pembelajaran matematika. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengklarifikasi dan membangun pemahaman dalam rangka mengambil kesimpulan yang sesuai dan membuat keputusan terbaik, sedangkan kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan untuk menyampaikan ide matematika baik secara lisan maupun tertulis. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN 1 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2017/2018, sedangkan sampel yang digunakan adalah kelas VII A dan VII B yang berjumlah 56 siswa. Teknik Pengambilan sampel yang digunakan adalah Teknik Purposive Sampling. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah Tes. Teknik Analisis Data yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Berdasarkan Uji Korelasi Spearman diperoleh nilai signifikasi 0,00 < 0,01 sehingga Ho ditolak dan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP pada pembelajaran matematika.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Anderson, J. A. (2003). Critical Thinking Across the Disciplines. Makalah pada Faculty Development Seminar in New York City.
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Asnawati. (2003). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournaments. Jurnal Euclid, Vol. 3 No.2. Diakses dari https://fkip-unswagati.ac.id/ejournal/index.php/euclid/article/download/216/213
Browne, M. N & Keeley, S. M. (1994). Asking the Right Questions: A guide to critial thinking. Englewood cliffs. N. J. Prentice Hall.
Chambers, P. (2008). Teaching Mathematics: Developing as a reflective secondary. London: SAGE
Ernawati, L. (2017). Pengembangan High Order Thinking (HOT) Melalui Metode Pembelajaran Mind Banking Dalam Pendidikan Agama Islam.
Hidayat, N. S. (2014). Hubungan Berbahasa, Berpikir dan Berbudaya. Sosial Budaya: Media Komunikasi. Vol. 11 No. 2, Juli-Desember 2014. Di akses dari
https://media.neliti.com/media/publications/40471-ID-hubungan-berpikir-dan-berbudaya.pdf.
Hodiyanto. (2017). Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran Matematika. AdMathEdu, Vol 7 No. 1 Juni 2017. Diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/177556-ID-kemampuan-komunikasi-matematis-dalam-pem.pdf
NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA. National Council of Teachers Matematics.
Syaban, M. (2010). Menumbuhkembangkan Daya Matematis Siswa. diakses dari http://educare.e-fkipunla.net/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=62
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.
Tan, O. S. (2004). Enhancing Thinking Through Problem Based Learning Approaches. Thomson Learning.