Profil berpikir reflektif siswa dalam menyelesaikan soal tipe-tipe perkalian ditinjau dari perbedaan kemampuan matematika dan gender
Abstrak
Berpikir reflektif berhubungan dengan kemampuan untuk mereview, memantau dan memonitor proses solusi pada saat melakukan pemecahan masalah. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif siswa SMP dalam menyelesaikan soal cerita tipe scalar multiplication, array multiplication dan combinatorial multiplication berdasarkan perbedaan kemampuan matematika dan gender. Subjek terdiri atas 3 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan kelas VII SMP yang masing-masing memiliki kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa laki-laki dan perempuan berkemampuan matematika tinggi memiliki kemampuan berpikir reflektif untuk semua tipe soal. Siswa berkemampuan matematika sedang memiliki kemampuan berpikir reflektif untuk tipe scalar multiplication dan cukup reflektif pada tipe combinatorial multiplication. Siswa laki-laki berkemampuan matematika rendah cenderung kurang reflektif pada semua tipe soal dan siswa perempuan memiliki kemampuan berpikir reflektif pada semua tipe soal. Ditemukan juga bahwa siswa laki-laki cenderung mampu menggunakan ilustrasi, misalnya dengan gambar sedangkan siswa perempuan cenderung menyelesaikan soal secara teratur, misalnya dengan menuliskan diketahui, ditanya, dan dijawab. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dan peneliti lain untuk memahami tingkat berpikir reflektif siswa pada tipe perkalian ditinjau dari perbedaan kemampuan matematika dan gender.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Asmaningtyas. (2012). Kemampuan Matematika Laki-laki dan Perempuan Jurnal UIN Malang. Diakses pada tanggal 29 Januari dari http://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php.tarbiyah/article/download/1840/pdf
Azhari. (2017). Kemampuan Berpikir Reflektif dalam Memecahkan Masalah pada Siswa Kelas VII-C MTsN Ngantru Tulungagung. Diakses pada tanggal 8 November 2017 dari http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6259/
Cendekiawaty. (2016). Deskripsi Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa SMP Istiqomah Sambas Purbalingga ditinjau dari Gender. Diakses pada tanggal 8 November 2017 dari http://repository.ump.ac.id/1403/3/BAB%20II_TIARA%20CENDEKIAWATY_MATEMATIKA%2716.pdf
Fascual, Ferrari. Developmental Relations among Mind, Brain and Education 265-270.
Ismail. (2013). Teori Berpikir Reflektif John Dewey. Diakses pada tanggal 19 Februari 2017 dari http://gumilarismail.blogspot.co.id/2013/11/teori-berpikir-reflektif-john-dewey.html
Mahmudi, Ali (2008). Pembelajaran Problem Posing untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika.
Nafi’an, M.I (2011). Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita ditinjau dari gender di sekolah dasar. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, P(53), 573-574
Rita. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving. Diakses tanggal 15 Maret 2017 dari http://s3.amazonams.com/academia.edu.documents.html.
Santrock, J.W (2011). Remaja Edisi 1, 227-235
Suharna, Heri (2012). Berpikir reflektif (reflektive thinking) siswa SD berkemampuan matematika tinggi dalam pemahaman masalah pecahan. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, P(41), 376-386.
Surbeck, E., Han, E. P., & Moyer, J. (1991). “Assessing reflective responses in journals”. Educational Leadership 48, pp. 25-27.
Wahyuni. (2012). Artikel Pemecahan Masalah. Diakses tanggal 15 Maret 2017 dari http://mahasiswa.mipastkippllg.com/repository/artikel
Widjajanti. (2009). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa Calon Guru Matematika:APA dan BAGAIMANA MENGEMBANGKANNYA. Diakses pada tanggal 20 Maret 2017 dari hhtp://core.ac.uk/download/pdf/11064623.pdf.html