Bentuk-bentuk geometris pada pola kerajinan anyaman sebagai kearifan lokal di kabupaten Barito Kuala

  • Muhammad Royani STKIP PGRI Banjarmasin
  • Winda Agustina STKIP PGRI Banjarmasin
Keywords: Bentuk Geometri, Anyaman, Purun, Kearifan Lokal

Abstract

Indonesia memiliki ragam budaya yang khas. Di antara wujud kebudayaan tersebut adalah adanya hasil fisik berupa aktivitas perbuatan dan semua karya manusia dalam masyarakat. Kabupaten Barito Kuala memiliki wujud kebudayaan yang khas, yaitu kerajinan anyaman. Masyarakat setempat memanfaatkan tanaman purun untuk dijadikan bahan pembuatan kerajinan anyaman dengan pertimbangan bahwa purun adalah tanaman yang mudah ditemukan di rawa karena tumbuh liar dan tekstur seratnya yang kuat. Dibutuhkan keterampilan untuk menghasilkan anyaman yang memiliki nilai nilai estetika dan nilai ekonomis tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Data bersumber dari pengrajin anyaman purun di Kabupaten Barito Kuala. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif model Miles, yaitu interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas sehingga data menjadi jenuh. Hasil penelitian menunjukkan beberapa motif anyaman purun memiliki bentuk geometri bangun datar, yaitu mata punai dan tapak catur berbentuk persegi, motif saluang mudik berbentuk jajargenjang, motif ramak cangkih berbentuk persegi panjang, motif gigi haruan berbentuk segitiga, dan motif anyam badiri dan anyam barabah menggambarkan susunan garis-garis sejajar. Selain itu, anyaman purun memiliki nilai estetika yang berdampak pada munculnya nilai ekonomi sejalan dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan barang-barang yang dihasilkan dari anyaman purun.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Muhammad Royani, STKIP PGRI Banjarmasin

Dosen Prodi Pendidikan Matematika

Winda Agustina, STKIP PGRI Banjarmasin

Dosen Prodi Pendidikan Matematika

References

Ascher, M. 1991. Ethnomathematics: A Multicultural View of Mathematical Ideas. Pacific Grove: Brooks/Cole.

Ayatrohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya.

D’Ambrosio U. 1997. Ethnomathematics and its Place in the History and Pedagogy of Mathematics. In A. Powell & M. Frankenstein (eds.),Ethnomathematics, Challenging Eurocentrism in Mathematics Education. Albany: State University of New York Press.

Dina, dkk. 2015. Materi Penyuluhan Pengabdian Kepada Masyarakat. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.

Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & Hyun H. H. 2012. How to Design and Evaluate Research in Education (8th Edition). New York: McGraw-Hill.

Glorin, G. (1980): Connecting Mathematics Practices In and Out of Schools. Journal of Ethnomathematics Canada, 3(2).

Harris, Marvin. 1999. Theories of Culture in Postmodern Times. New York: Altamira Press.

Koentjaraningrat. 1974. Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Koentjaraningrat. 1981. Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Rahyono, F.X. 2009. Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: Wedatama Widyasastra.

Suratman, Munir, & Salamah. 2013. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Malang: Intimedia.
Published
2018-07-26
How to Cite
Royani, M., & Agustina, W. (2018). Bentuk-bentuk geometris pada pola kerajinan anyaman sebagai kearifan lokal di kabupaten Barito Kuala. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 105-112. https://doi.org/10.33654/math.v3i2.60
Section
Research
Abstract viewed = 2354 times
PDF downloaded = 3445 times