Pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa SMP
Abstrak
Pembelajaran matematika di sekolah saat ini masih sebatas sebagai proses penyampaian pengetahuan tetang matematika. Di lain sisi, anggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit mengakibatkan siswa menjadi malas belajar matematika dan rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Untuk lebih memberikan memberikan kesempatan yang luas kepada siswa agar aktif belajar sekarang ini berkembang model-model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang dapat membuat siswa aktif dalam memecahkan masalah. Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa pada materi segi empat di kelas VIIC SMP Negeri 2 Kandangan tahun pelajaran 2016/2017 dengan model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam 2 siklus dengan 6 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIC SMP Negeri 2 Kandangan dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri 15 orang laki-laki dan 10 orang perempuan, dan objek dalam penelitian ini kemampuan penalaran matematis, teknik pengumpulan data yang digunakan tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan nilai rata-rata dan persentase.Hasil penelitian pada pembelajaran segiempat dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing pada siswa kelas VIIC SMP Negeri 2 Kandangan menunjukkan kemampuan penalaran matematis siswa meningkat dari kualifikasi cukup di siklus I menjadi kualifikasi baik sekali pada siklus II.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Arikunto, Suharsimi. dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ati, S & Lilis, P. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMK. EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 2, Nomor 3, Oktober 2014, hlm 202 - 210
Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ghani, R. A., 2007. Pengaruh PembelajaranMetode Inquiri Terbimbing ModelAlberta terhadap Kemampuan Pemahamandan Pemecahan MasalahMatematika Siswa SekolahMenengah Atas. Disertasi JurusanPendidikan MatematikaFPMIPAUPI. Diakses melaluihttp://digilib.upi.edu/. Pada tanggal 3 Februari 2017.
Indrawati. 1999. Keterampilan Proses Sains: Tinjauan Kritis dari Teori ke Praktis. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung.
KBBI. https://kbbi.web.id/mampu, di akses 3 Februari 2017
Olibie & Ezeoba. 2014. Ability and Location Differences in the Effect of Guided Inquiry on Nigerian Students’ Achievement in Social Studies Curriculum. Journal of Education and Human Development, Vol. 3. No. 4: 335-344.
Ruseffendi,E.T,2001. PengantarKepadaMembantuGuruMengembangkan KompetensinyadalamPengajaranMatematikaUntuk Meningkatkan CBSA. Bandung. Tarsito
Sanjaja, Wina. 2006 Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Shadiq, F. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi. Makalah. Disampaikan dalam Diklat Instruktur/ Pengembang Matematika Jenjang Dasar. Yogyakarta: PPPG Matematika.(online) Tersedia pada : http//prints.uny.ac.id/181e2/1/SKRIPSI.pdf Diakses pada 17 September 2016
Soekadijo. 1997. Logika Dasar Tradisional, Simbolik, dan Induktif. Jakarta: Gramedia. (online). Tersedia pada : http//prints.uny.ac.id/181e2/1/SKRIPSI.pdf Diakses pada 17 September 2016
Sudijono, A. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada