Citra Wanita dalam Antologi Puisi Laut Maluku Lekuk Tubuhmu Karya Dino Umahok Perspektif Kajian Feminisme
Abstract
Feminisme didefinisikan sebagai gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Tujuan feminis adalah keseimbangan, interelasi gender yang dimaksudkan untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan, kesejahteraan perempuan baik dalam hal budaya, ekonomi, politik, ruang pribadi, dan ruang publik sebagai kelas sosial. Dapat diartikan bahwasanya karya sastra adalah titik terang bagi perempuan untuk lebih bebas mengekspresikan diri ke sebuah tulisan dan menjadi wadah bagi sebagian mereka yang ingin secara gamblang mengutarakan ketidakmampuannya terhadap stigma masyarakat yang seolah meremehkan perempuan. Secara etimologis, feminisme berasal dari kata femme (woman) yang artinya perempuan (tunggal) yang berjuang untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan (jamak) sebagai kelas sosial. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang memberikan perhatian khusus terhadap data alamiah dan data dalam hubungannya dengan keberadaan konteks. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks dalam antologi puisi laut maluku leuk tubuhmu karya Dino Umahok. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi dan metode telaah isi. Simpulan pembahasan tentang citra wanita pada puisi tersebut adalah tentang kisah atau sejarah dari citra wanita Ternate, sesuai isi pada bait pertama tentang citra wanita yang digambarkan melalui bentuk tubuh seorang wanita dan tentunya kisah perjalanan dari sejarah seluk beluk perjalanan percintaan tersebut, adapun simbol dari buritan garam dan kisah purba, serta gambaran cerita berupa bajak laut merupakan simbol dari setiap kejadian dan sejarah panjang dari liuk bentuk tubuh yang diibaratkan sebagai perjalanan yang memiliki cobaan dan rintangan, namun dari kisah pada citra wanita tersebut tentunya banyak kenangan yang diceritakan pada agenda perjalanan yang menjadi buku pertama tentang mengalahkan beberapa para lelaki yang akan merebut sang wanita tercinta. Sosok citra wanita pada puisi kelima menggambarkan sosok wanita yang sangat kuat, baik hati, cantik dan sangat disanjung dan dirindukan karena cintanya kepada sang perempuan.