Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Paku Alam Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar
Abstract
Desa Paku Alam Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar mempunyai cukup banyak keberagaman jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakatnya. Untuk menghindari hilangnya jenis-jenis tumbuhan obat sekaligus pengetahuan tradisional dalam bidang obat tradisional perlu dilestarikanlah jenis tumbuhan obat serta pengetahuan terkait pemanfaatan tumbuhan obat tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis, bagian yang dimanfaatkan, khasiat, hingga cara pemanfaatan tumbuhan obat di Desa Paku Alam. Data diperoleh dengan melakukan metode wawancara terhadap masyarakat dengan kriteria tertentu. Data hasil wawancara dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan obat yang diperoleh, mendeskripsikan bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat, khasiat dari pada tumbuhan obat, hingga cara pemanfaatan tumbuhan obat tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dijumpai sebanyak 57 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Paku Alam sebagai obat, adapun tumbuhannya adalah daun dewa, serai, sirih, sirsak, bemban, jambu biji, bawang merah, bawang putih, pisang awak, singkong, pisang kepok, ubi jalar, kunyit, jahe, kencur, lengkuas, temu lawak, gelam, mengkudu, pepaya, seledri, mentimun, beluntas, nanas, daun salam, wortel, paku/pakis, genjer, alang-alang, kumis kucing, kelapa, gelinggang/ketepeng, belimbing wuluh, rumbia, terung pipit/tekokak, tebu merah, brotowali, katuk, kangkung, jeruk nipis, jeruk pakis, benalu, kayu manis, pala, kedondong, kemunting, kacang poro, kweni, pinang, bungur, belimbing, putri malu, jeruk manis, jeruk purut, pacar kuku, cabai dan tomat. Adapun bagian yang dimanfaatkan sebagai obat yaitu daun, batang, buah, akar, biji, umbi dan bunga.
References
Dwisatyadini, M. (2017). Pemanfaatan tanaman obat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit degeneratif. Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City, 2, 237-270.
Fahrurin, W. A., Hadi, S., Susetyarini, R. E., & Permana, F. H. (2023). Kajian Jenis-jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Yang Dimanfaatkan Untuk Pengobatan Oleh Masyarakat Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Jurnal Bioedukasi, 6(1), 215-222.
GBIF: The Global Biodeversity Information Facility. (2023). What is GBIF?. Available from https://www.gbif.org/what-is-gbif [19 June 2023]
Hidayat, D dan Hardiansyah, G. (2012). Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang. Jurnal Vokasi, Vol. 8 (2): 61-68.
Indonesia, P. R., & Indonesia, P. R. (1990). Undang Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang: Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Dan Ekosistemnya. Jakarta: Dephut.
Kamaluddin, A. K., & Tamrin, M. (2023). Studi Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Obat Tradisional di Desa Nuku Kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan. Jurnal Forest Island, 1(1).
Kusumaputri, S., Maidina., Hendrix, T. (2015). Bioprospeksi Tumbuhan Obat Tradisional dalam Peningkatan Potensi Obat Tradisional Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Kelitbangan, Vol. 04 (02): 133-146.
Mardiana, L., & Buku, T. K. (2012). Daun ajaib tumpas penyakit. Penebar Swadaya Grup.
Ningrum, S. A., Tikasari, J., Afifah, K. N., Anggraini, N., Putri, W. R., Fikakhomsah, I., & Dewi, L. R. (2022). Pemanfaatan Famili Zingiberaceae di Pasar Grobogan Sebagai Bahan Imunitas di Masa Pandemi Covid-19. In Seminar Nasional Sains & Entrepreneurship (Vol. 1, No. 1).
Pelokang, C. Y., Koneri, R., & Katili, D. (2018). Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Etnis Sangihe di Kepulauan Sangihe Bagian Selatan, Sulawesi utara. Jurnal Bios Logos, 8(2), 45-51.
Purwanto, Y. (1999). Peran dan Peluang Masa Kini di Indonesia Dalam Menunjang Upaya Konservasi dan Pengembangan Keanekaragaman Hayati. Prosiding Seminar Hasil-hasil Penelitian Bidang Ilmu Hayat. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati IPB, Bagor.
Riadi, R., Oramahi, H. A., & Yusro, F. (2019). Pemanfaatan tumbuhan obat oleh suku dayak kanayatn di desa mamek kecamatan menyuke kabupaten landak. Jurnal Hutan Lestari, 7(2).
Sadiah, H. H., Cahyadi, A. I., & Windria, S. (2022). Kajian Daun Sirih Hijau (Piper betle L) Sebagai Antibakteri. Jurnal Sain Veteriner, 40(2), 128-138.
Suwahyono, N, Sudarsono B, Waluyo EB. (1992). Pengolahan Data Etnobotani Indonesia. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani 1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Departemen Pertanian RI, LIPI, Perpustakaan Nasional RI, Bogor. Hal:8-15.
Tjitrosoepomo, G. 2020. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
Yassir, M., & Asnah, A. 2019. Pemanfaatan jenis tumbuhan obat tradisional di desa batu hamparan kabupaten aceh tenggara. BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan, 6(1), 17-34.
Zubair., Samsurizal, M,. Suleman., Ramadhanil. (2019). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Kaili Rai di Desa Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Jurnal Tumbuhan Herbal, Vol. 13 (12): 182-194.
Ziraluo, Y. P. B. (2020). Tanaman Obat Keluarga Dalam Perspektif Masyarakat Transisi (Studi Etnografis pada Masyarakat Desa Bawodobara). Jurnal inovasi penelitian, 1(2), 99-106.