Penerapan model pembelajaran teams games tournament berbantuan permainan who wants to be a millionaire
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah model pembelajaran teams games tournament berbantuan permainan who wants to be a millionaire yang dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi sistem persamaan linear serta mendeskripsikan besarnya peningkatan prestasi belajar siswa kelas X TKJ 2 SMK PGRI Pandaan. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X TKJ 2 SMK PGRI Pandaan. Data dikumpulkan dengan tes, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran model teams games tournament berbantuan permainan who wants to be a millionaire yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dilakukan dengan langkah-langkah membagi siswa menjadi beberapa kelompok heterogen, menyampaikan materi, memberi kesempatan siswa berdiskusi menyelesaikan tugas secara bersama. Setelah itu, siswa mengikuti permainan yaitu menjawab pertanyaan yang terdapat pada kartu bernomor. Kemudian, siswa memainkan turnamen dengan anggota kelompok lain untuk memperoleh
tambahan poin. Turnamen dilaksanakan dengan bantuan pemainan who wants to be a millionaire.
Media permainan berupa banner berukuran 1 m
untuk menempelkan stiker soal danstiker jawaban.
Soal who wants to be a millionaire terdiri atas 10 soal pilihan ganda. Masing-masing kelompok adu cepat menjawab soal. Pemain menjawab dan menjelaskan jawaban. Pemenang adalah kelompok yang berhasil mengumpilkan poin terbanyak. Pada siklus1 sebanyak 80,95% siswa tuntas belajar, sedangkan pada siklus 2 meningkat menjadi 90,48% siswa tuntas belajar.
Downloads
References
Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Charlton, B., Williams, R. L, dan Mc Laughlin, T. F. (2005). Educational Games: A Technique to Accelerate the Acquisition of Reading Skills of Children with Learning Disabilities. International Journal of Special Education. Vol. 20, no. 2, hal. 66-72.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Johnson L, Smith R, WillisH. Levine A, Haywood K. (2011). The 2011 Horizon Report. The New Media Consortium, Austin. Retrieved from http://net.educase.edu/ir/library/pdf/HR2011.pdf. diakses 23 Agustus 2017
Kushartanti, Anugrahening. (2009). “Perilaku Menyontek Ditinjau dari Kepercayaan Diri” dalam Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi Vol. 11, No. 2 hal 38-46. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Melero, Javier dkk. (2011). “A Review of Scaffolding Approaches in Game-based Kearning Environments” dalam Proceedings of The European Conference on Games Based Learning hal. 717-725.
Ming, Chaun Li dan Chin, Chung Tsai. “Game-Based Learning in Science Education: A Review of Relevsnt Research” dalam J Sci Educ Technol (2013) 22 hal. 877-898.
Nugraheni, Rahina. “Media Pembelajaran Berbasis Visual Berbentuk Permaina Ular Tangga untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar di Sekolah Dasar” dalam Lembar Ilmu Kependidikan jilid 36 No. 1 Juni 2007 hal. 35-44.
Park (2012) Park, Hyungsung. (2012). “Relationship between Mtivation and Student’s Activity on Educational Game” dalam International Journal of Grid and Distributed Computing Vol. 5, No. 1, March, 2012 hal. 101-113.
Pitajeng. (2006). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas.
Rohendi, D. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurna Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK). Vo. 3, no. 1, hal. 15-25.
Sadiman, A. S. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Safitri, Meilani. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan Macro Media Flash untuk Siswa Kelas VII SMP. Journal Speed, 5(2) 31-38.
Slavin, Robert E. (2008). Cooperative Learningi. Bandung: Nusa Media.
Squire K, Jenkins H. (2003). “Harnessinh The Power of Games in Education” dalam Insight volume 3 hal. 5-33.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar Edisi Pertama.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tang, Stephen & Martin Hanneghan, Abdennour El Rhalibi. (2009). “Introduction to Games-Based Learning” dalam Games-Based Learning Advancements for Multi-Sensoy Human Computer Interfacer: Techniques. And Effective Practicesi. Thomas Connolly, Mark Stansfield, Lis Boyle. New York: Hershey.
Ucus, Sukran. “Elementary School Teachers’ Views on Game-Based Learning as a Teaching Method” dalam Procedia-Social and Behavioral Sciences 186 (2015) hal. 401-409. 5th World Conference on Learning, Teaching and Educational Leadreship, WCLTA 2014.
Vansteenkiste M. Simons J, Lens W, Soenens B, Matos L, Lacante M. (2004). “Less is sometimes more: Goal Content Matters” dalam Journal of Educational Psychlogy, volume 96, hal. 755-764.
Wahyudin. (2008). Pembelajaran dan Model-model Pembelajaran. Jakarta: CV IPA Abong.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright by Author(s)