Pendidikan 4.0: Perubahan paradigma dan penguatan kearifan lokal dalam pembelajaran matematika
Education 4.0: A paradigm shift and reinforcement of local wisdom in mathematics learning
Abstrak
Revolusi industri 4.0 membawa kemudahan sekaligus tantangan perubahan, tidak hanya di dunia industri, tetapi juga di bidang pendidikan. Diperlukan upaya menyelaraskan dunia pendidikan dengan perubahan di era disrupsi teknologi ini. Tulisan ini mendeskripsikan dampak revolusi industri terhadap pendidikan serta mengkaji antisipasi dan perubahan yang harus dilakukan dalam dunia pendidikan, termasuk upaya mempertahankan dan menguatkan kearifan lokal, khususnya dalam pendidikan matematika. Diawali dengan mengubah cara pandang terhadap terhadap siswa, cara pandang terhadap teknologi, membiasakan siswa melakukan kolaborasi dan kerja tim, melakukan reorientasi kurikulum, reorientasi asesmen, menggunakan blended learning, mengasah kemampuan 4C (critical tinking, creativity, colaboration, dan communication), serta mendorong perguruan tinggi untuk memfasilitasi life-long learning. Penguatan kearifan lokal pun perlu dilakukan. Selain melalui mata pelajaran muatan lokal, penguatan kearifan lokal dapat pula dilakukan dengan mengintegrasikan budaya dan kearifan lokal pada aspek metodologi pembelajaran dan konten pembelajaran. Hasil penelitian di bidang etnomatematika dapat dijadikan acuan untuk mengintegrasikan dan menguatkan budaya dan kearifan lokal dalam pembelajaran matematika.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Brown-Martin, G. (2017). Education and the Fourth Industrial Revolution Prepared for Groupe Média TFO. Retrieved from https://medium.com/learning-re-imagined/education-and-the-fourth-industrial-revolution-cd6bcd7256a3
Chao Jr, R. (2017, November). Educating for the fourth industrial revolution. University World News. Retrieved from http://www.universityworldnews.com/article.php?story=20171107123728676
Cimen, O. A. (2014). Discussing Ethnomathe-matics: Is Mathematics Culturally Dependent? Procedia-Social and Behavioral Sciences, 152, 523–528. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.09.215
D’Ambrosio, U. (1985). Ethnomathematics and Its Place in the History and Pedagogy of Mathematics. For the Learning of Mathematics, 5(1), 44–48.
Dwiyogo, W. D. (2014). Pembelajaran berbasis blended learning. Retrieved from https://www.youtube.com/watch?v=H04k_AKNTnc%0D
Indrajit, R. E. (2019). Meneropong peran guru dan dosen serta karakteristik satuan pendidikan di masa depan. In Seminar Nasional Envisioning the next industrial revolution 5.0. Jakarta: PGRI Smart Learning Center.
Intelitek. (2018). The education 4.0 revolution: An analysis of industry 4.0 and its effect on education. Intelitek.
Nasir, M. (2018). Policy for Curriculum and Competencies in the 4th Industrial Revolution. Education World Forum. London.
Presmeg, N. C. (1998). Ethnomathematics in teacher education. Journal of Mathematics Teacher Education, 1(3), 317–339. https://doi.org/10.1023/A:1009946219294
Schwab, K. (2015). The Fourth Industrial Revolution. Foreign Affairs. Retrieved from https://www.foreignaffairs.com/articles/2015-12-12/fourth-industrial-revolution
Subiyakto, B. (2010a). Budaya material masyarakat banjar. Retrieved November 10, 2018, from https://subiyakto.wordpress.com/2010/04/30/budaya-material-masyarakat-banjar/
Subiyakto, B. (2010b). Budaya non material masyarakat banjar. Retrieved November 10, 2018, from https://subiyakto.wordpress.com/2010/04/30/budaya-non-material-masyarakat-banjar/