Kreativitas siswa SMP dalam menyelesaikan masalah geometri berdasarkan gaya belajar visual-spatial dan auditory-sequential
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kreativitas siswa SMP dalam menyelesaikan masalah geometri berdasarkan gaya belajar Visual-Spatial dan Auditory-Sequential. Penilaian kreativitas didasarkan pada penilaian tugas penyelesaian masalah yang diselesaikan oleh subjek dengan tinjauan tiga aspek kreativitas; yakni kefasihan, keluwesan dan kebaruan. Penelitian ini dilakukan di SMP AL’Azhar Menganti Gersik dengan subjek penelitian 2 siswa, terdiri dari seorang siswa dengan gaya belajar Visual-Spatial dan seorang siswa dengan gaya belajar Auditory-Sequential. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama yang dibantu dengan tes gaya belajar, tugas penyelesaian masalah (TPM), dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kreativitas siswa dengan gaya belajar Visual-Spatial dalam menyelesaikan masalah geometri, mencakup (a) Kefasihan, ditunjukkan dengan terdapat keberagaman jawaban masalah yang dibuat dengan benar dengan membuat banyak bangun yang ukuran berbeda-beda; (b) Keluwesan; ditunjukkan dengan menghasilkan cara lain atau berbeda dalam menyelesaikan masalah tanpa menggunakan rumus melainkan dengan cara menggunakan salah satu bentuk bangun yang sudah diperoleh sebelumnya, misalnya dengan menggunakan media kertas; (c) Kebaruan; ditunjukkan dengan menyelesaikan masalah dengan cara baru yaitu dengan menggambar suatu bentuk bangun datar gabungan. (2) Kreativitas siswa dengan gaya belajar Auditory-Sequential dalam menyelesaikan masalah geometri, mencakup (a) Kefasihan; ditunjukkan dengan terdapat keberagaman jawaban masalah yang dibuat dengan benar dengan membuat banyak bangun yang ukuran berbeda-beda; (b) Keluwesan : tidak mampu menghasilkan cara lain atau berbeda untuk mendapatkan salah satu bentuk bangun yang sudah diperoleh sebelumnya tanpa menggunakan rumus, misalnya dengan menggunakan media kertas; (c) Kebaruan; ditunjukkan dengan menyelesaikan masalah dengan cara baru yaitu dengan menggambar suatu bentuk bangun datar gabungan.
Downloads
References
Asrori, Mohhamad . (2007). Psikologi Pembelajaran .Bandung : cv wacana prima.
Budiarto, M.T.(2000). Pembelajaran Geometri dan Berpikir Geometri.Dalam prosiding Seminar Nasional Matematika “Peran Matematika Memasuki Milenium III”.Jurusan Matematika FMIPA ITS Surabaya. Surabaya, 2 Nopember.
Csikszentmihalyi, Mihaly. 1997. Creativity.USA: Harper Perennial.
DePorter,Bobbidan Hernacki,Mike. (2005). Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenagkan. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka
Ghufron, Nur & Risnawit, Rini.(2012). Gaya Belajar Kajian Teoritik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gunawan,Adi. (2004). Genius Learning Strategi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hamalik,Oemar.(2010). Psikologi Belajar Dan Mengajar.Bandung:Sinar Baru Algensindo.
Haylock, Derek. 1997. Recognising Mathematical Creativity in Schoolchildren. http://www.emis.de/journals/ZDM/zdm973a2.pdf diakses tanggal 18 Desember 2013.
Kho Ronaldo. (2011). Penjenjangan Penalaran Visuospasial Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Geometri. Disertasi UNESA.
Munandar, Utami. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong,L.J.(2005). Metode penelitian kualitatif(edisi refisi). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution H. Arman. (2006). Creative Thinking. Yogyakarta: C.V Andi.
Nurlaela, Lutfhyah.(2010). Model Pembelajaran Gaya Belajar, Kemampuan Membaca Dan Hasil Belajar.Unesa University Press.
Prastowo,Andi. (2010). Menguasai Teknik-Tenik Koleksi Data Penilaian Kualitatif. Jogjakarta: DIVA Press.
Riyanto, Yatim. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif.Surabaya : Unesa University Press.
Samo Damianus. (2011). Kreativitas Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan Matematika Siswa. Tesis. Universitas Negeri Surabaya.
Semiawan, Conny. A.S & Munandar,S.C.U (1990) Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: PT Gramedia.
Semiawan, Conny.(1997). Prespektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Grasindo.
Silver.A.Edward .(1997).Fostering Creativity Through Instruction Rich in MathematicalnProblem Solving and ProblemPosing. http:www.emis.de/journals/ZDM/zdm973a3.pdf.
Silverman.L.K.(2000). Identifying Visual-Spatial and Auditory-Sequential Learners www.visualspatial.org/files/idvsls.pdf.
Silverman.L.K.(2013)Upside-Down Brilliance: The Visual-Spatial Learner http://www.negifted.org/NAG/Spring_Conference_files/ Brilliance.pdf.
Siswono,Tatag Y. E (2007) Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Identifikasi Tahap Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Dan Mengajukan Masalah Matematika. Disertasi UNESA.
Siswono,Tatag Y. E (2008) Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya : Unesa University Press.
Sugiyono (2010).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Susilo, M.D.( 2006). Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar.Yogyakarta: pinus.
Tiel,J.M. (2002). Mengenal Gifted Visual Spatial Learner. Kelompok Diskusi Orang Tuan dan Anak Berbakat.
Warli.(2010) Profil Kreativitas Siswa Yang Bergaya Kognitif Reflektif Dan Siswa Yang Bergaya Kognitif Impulsif Dalam Memecahkan Masalah Geometri. Disertasi Unesa.
Wijayanti Pradnyo (2013) Kreativitas Guru matematika SMP Dalam Menyelesaikan masalah Geometri Ditinjau dari Perbedaan Pengalaman Mengajar. Disertasi Unesa.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright by Author(s)