Representasi Watak Manusia Pada 10 Wajah Tokoh Rahwana
Abstract
Abstrak: Wayang merupakan salah satu warisan turun temurun yang sudah ada sejak zaman dulu. Ismunandar dalam buku Wayang Golek Sunda mengemukakan bahwa perkataan wayang berasal dari Jawa krama ngoko (Bahasa jawa halus dan kasar) yang berarti perwajahan yang terdiri dari barang dan lain sebagainya, yang terkena cahaya (penerangan). Seiring dengan perkembangannya pertunjukan wayang juga mengalami perkembangan. Sendratari Ramayana adalah salah satu contoh pengembangan dari pertunjukan wayang dimana wayang yang sebelumnya berbentuk benda mati berubah menjadi wayang yang dilakonkan oleh manusia. ditinjau dari pengertiannya, sendratari adalah bentuk pementasan drama atau teater yang menggunakan unsur gerak ritmis dan bunyi (musik) sebagai unsur yang banyak mengambil peran. Pada epos Ramayana, terdapat beberapa tokoh sentral diantaranya adalah Rama, Shinta, dan Rahwana. Epos Ramayana sendiri sebenarnya menceritakan tentang kisah percintaan antara Rama, Shinta, dan Rahwana. Rahwana sendiri digambarkan mempunyai 10 wajah yang dimana setiap wajah tersebut merupakan gambaran dari sifat-sifatnya. Ditinjau dari asal usul wayang yang menceritakan dan menggambarkan manusia maka bisa dikatakan bahwa 10 wajah Rahwana tersebut merupakan representasi dari sifat-sifat yang ada pada manusia.