EKSISTENSI TARI DROP DARUET DARI ACEH PIDIE DAN UPAYA PELESTARIAN DI ERA MODERNISASI
Abstract
Tari Drop Daruet sebagai warisan peristiwa budaya daerah masih bertahan hingga saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi tari Drop Daruet dan mengetahui upaya pelestariannya di era modernisasi. Lokasi penelitian di sanggar Cut Nyak Dhien Meligoe Gubernur Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana eksistensi Tari Drop Daruet, 2) Upaya Sanggar Cut Nyak Dhien Meuligoe Gubernur Aceh dalam mempertahankan Tari Drop Daruet di era modernisasi. Sumber data utama diperoleh dari wawancara dengan informan, sedangkan sumber data lainnya diperoleh dari observasi dan studi dokumentasi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam dengan informan (pengurus, pelatih, penari, pemusik dan masyarakat). Teknik analisis menggunakan model analisis data interaktif yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Mengacu pada teori Malinowski yang mengatakan budaya yang lebih tinggi dan aktif akan mempengaruhi budaya yang lebih rendah dan pasif melalui kontak budaya. Serta Umar Kayam terkait tentang kesenian dan peran masyarakat pendukungnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Drop Daruet merupakan tari tradisi yang tidak banyak dikenal oleh masyarakat dan minimnya informasi akan keberadaan tari tersebut. Tari Drop Daruet diartikan sebagai bentuk seni yang berakar dan bersumber serta dirasakan sebagai milik sendiri oleh sanggar Cut Nyak Dhien Meuligoe Gubernur Aceh atau lingkungannya. Upaya yang dilakukan dalam pengelolaan tari tersebut hanya didasarkan pada kesadaran masyarakat pendukungnya yang dilakukan dari waktu ke waktu dan diwariskan secara regenerasi.