PEMBELAJARAN SECARA DARING DAMPAK KABUT ASAP DI KELAS IV SDIT AL-FURQAN PALANGKARAYA
Abstract
Google meet, aplikasi zoom meeting dan youtube yang terhubung dengan internet Pembelajaran secara daring ini, terdapat kesulitan dalam pelaksanaannya seperti, peserta didik belum berinisiatif sendiri agar dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, akan tetapi mereka meminta kepada orang tua untuk mengerjakannya. Adapun permasalahan pembelajaran secara daring yang dihadapi oleh guru yaitu, guru mengajarnya sedikit lebih kesulitan disebabkan peserta didik pasif dan tidak merespon akibatnya guru merasa jenuh dan lelah. Metode yang digunakan pada penulisan artikel ini adalah metode penelitian kualitatif dan metode studi Pustaka atau yang biasa disebut dengan literature review. Menurut Sugiyono survei datang langsung ketempat penelitian untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dengan cara melakukan wawancara dengan salah satu guru SDIT Al-Furqan yang menjadi guru wali kelas IV dengan Menyusun pertanyaan yang sudah dibuat. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan dari jarak jauh yang tidak bertemu secara langsung atau tatap muka. Dampak kabut asap mendorong sekolah-sekolah dasar di Palangka Raya salah satunya adalah SDIT Al-Furqan yang melakukan peralihan sementara pembelajaran secara daring sebagai alternatif pembelajaran agar tetap berlangsung. Adapun tujuan dari penulisan artikel ini yaitu sejauh mana keefektifan pembelajaran daring yang diikuti oleh peserta siswa kelas IV SDIT Al-Furqan. Pembelajaran ini dilakukan secara jarak jauh dirumah masing-masing. Kabut asap ini berdampak pada dialihkannya pembelajaran tatap muka yang pada awalnya dilakukan secara langsung di sekolah menjadi pembelajaran daring atau online. Sekolah dasar yang ada di Palangka Raya menerapkan hal tersebut, salah satunya yaitu SDIT Al-Furqan Palangka Raya. Guru wali kelas IV menggunakan bantuan aplikasi untuk membantu pembelajaran daring diantaranya yaitu aplikasi.