ASPEK RELIGIUS PADA CERITA FANTASI KALIMANTAN SELATAN “AMPAK JADI RAJA”

  • Noor Indah Wulandari
  • Novia Winda

Abstract

Religi diartikan lebih luas daripada agama, karena religi menurut asal kata berarti ikatan atau pengikatan diri. Jika sesuatu ada ikatan atau pengikatan diri, maka kata bereligi berarti menyerahkan diri, tunduk, dan taat. Penelitian ini mengkaji aspek religius “Ampak jadi Raja” berdasarkan hubungan manusia dengan diri sendiri, dan aspek religius “Ampak jadi Raja” berdasarkan hubungan manusia dengan sesama manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian hermeneutika, teknik penelitian yang digunakan adalah teknik analisis isi dan penafsiran. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cerita Rakyat Daerah Kalimantan Selatan dengan judul: Ampak jadi Raja karya Tim Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah (IKDK) yang diterbitkan oleh Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1984, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, catat, dan teknik Pustaka dan teknik alaisis data menggunakan pendekatan pragmatis. Hasil Penelitian Aspek Religius pada Cerita Fantasi Kalimantan Selatan “Ampak jadi Raja” adalah: (1) hubungan manusia dengan diri sendiri terbagi menjadi:  berani, penyayang, sabar dan teliti, tekun, cerdik, percaya, jujur, dan pelit, (2) hubungan manusia dengan sesama manusia adalah menepati janji

 

Published
2022-02-14
How to Cite
Noor Indah Wulandari, & Novia Winda. (2022). ASPEK RELIGIUS PADA CERITA FANTASI KALIMANTAN SELATAN “AMPAK JADI RAJA” . Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, Seni, Dan Pendidikan Dasar (SENSASEDA), 1, 115-122. Retrieved from https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/sensaseda/article/view/1550
Abstract viewed = 200 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 265 times