ETNOMATEMATIKA PADA TARI DADAS BAWO SUKU DAYAK MA’ANYAN
Abstract
Tari Dadas Bawo adalah tarian adat masyarakat Dusun Ma’anyan untuk meminta kesembuhan kepada Ranying Hatala Langit (Tuhan) bagi mereka yang sakit. Tarian ini biasanya dilakukan oleh dukun perempuan maupun laki-laki suku dayak manyaan. Namun Dadas Bawo sendiri diambil dari sebutan dukun perempuan dan laki-laki, yang dalam masyarakat dayak disebut Tari Dadas Bawo atau bisa juga disebut dengan tari Balean Dadas Bawo. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan etnomatematika pada gerakan tari Dadas Bawo Adat Dayak Ma’anyan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Data diperoleh dari teknik pengumpulaan data berupa observasi, wawancara serta dokumentasi, dengan penari dan ketua sanggar yang menjadi subjek penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, untuk teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber yang akan menghasilkan data yang sama. Hasil penelitian menunjukkan terdapat konsep geometri pada gerak tangan, gerak kaki, dan formasi tari Dadas Bawo, yaitu sudut lancip, sudut tumpul, dan sudut siku-siku, geometri dimensi dua berupa garis sejajar, geometri dimensi dua berupa bangun segitiga dan lingkaran, serta konsep transformasi geometri berupa refleksi, rotasi dan translasi.