Upaya Pemertahanan Bahasa Bajau dalam Masyarakat Multibahasa di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan
Abstract
Bahasa Bajau merupakan salah satu bahasa minoritas di Kotabaru yang masyarakatnya tergolong multibahasa. Meskipun tersebar di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand dengan jumlah penutur yang cukup banyak tidak menjamin bahasa ini bertahan karena suku ini selalu menjadi minoritas di wilayah tempat tinggalnya. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif dengan orientasi teoritis sosiolinguistik.Pengumpulan data menggunakan dua teknik, yaitu metode simak dan metode cakap.Kemampuan bertahan atau tergeser sebuah bahasa, khususnya bagi kelompok minoritas di tengah masyarakat multibahasa disebabkan oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal. Beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat penuturnya demi mempertahankan bahasanya ialah dengan mengoptimalkan berbagai faktor internal yang membuat bahasa tersebut mampu bertahan, yaitu mewariskan bahasa Bajau kepada generasi muda, meningkatkan loyalitas atau kesetiaan dalam berbahasa Bajau, melestarikan melalui jalur formal dan nonformal, memberikan dukungan melalui tradisi lisan, meningkatkan motivasi pemakaian bahasa Bajau dalam perkawinan suku Bajau dengan suku lain, mengoptimalkan organisasi masyarakat Bajau, membentuk konsentrasi penutur melalui pusat pemukiman, dan sikap suku lain.Meskipun demikian, pengalihan bahasa ibu kepada anak dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari harus menjadi perhatian utama karena banyak kasus kepunahan bahasa disebabkan oleh faktor tersebut