Gerakan Literasi Sekolah Berbasis Pendidikan Karakter untuk Anak Pekerja Migran Indonesia di Sabah Malaysia
Abstract
Tahun 2045 menjadi momentum yang sangat tepat dapat mencetak generasi-generasi emas Indonesia. Menciptakan generasi emas tidak serta-merta berkaitan dengan teknologi. Jauh dari itu, mencetak generasi emas harus dibangun dari pondasi yang kuat. Pondasi yang kuat bagi generasi masa depan adalah karakter yang dicita-citakan bangsa ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menanam karakter pada generasi muda adalah melalui kegiatan literasi. Hal ini sejalan dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang diusung oleh pemerintah Indonesia. Namun, sayangnya program pemerintah ini hanya difokuskan pada sekolah-sekolah formal yang ada di Indonesia. Melihat urgensi penguatan pendidikan karakter dan literasi tersebut, anak-anak pekerja Indonesia yang tinggal di area perbatasan seharusnya mendapatkan hal yang sama dengan anak- anak yang ada di Indonesia. Mirisnya lagi, kebanyakan anak-anak pekerja Indonesia yang lahir dan membesar di Sabah Malaysia kebanyakannya belum pernah pulang ke Indonesia. Hal inilah yang menjadi focus penulis. Melalui masalah di atas, penulis membuat sebuah konsep gerakan literasi dengan berjudul “Gerakan Literasi Sekolah Berbasis Pendidikan Karakter untuk Anak Pekerja Migran Indonesia di Sabah Malaysia”. Gagasan ini ditujukan untuk menjawab permasalahan yang sudah dijelaskan. Gagasan ini dalam mengasah cipta, karya, dan karsa anak-anak pekerja migran Indonesia. Konsep literasi yang dibangun ini adalah berbasis karakter. Salah satu programnya adalah memanfaatkan lagu wajib nasional di dalam gerakan literasi. Adanya konsep yang diciptakan harapkannya dapat diimplementasikan oleh banyak pihak dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia di Sabah Malaysia.