PEMAHAMAN SISWA TUNAGRAHITA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI SUNGAI BAKUNG
Abstract
Matematika merupakan mata pelajaran eksakta yang memerlukan kemampuan pemahaman yang lebih dibandingkan dengan mata pelajaran pengetahuan sosial. Bagi sebagian besar siswa, mata pelajaran ini dianggap sulit karena Matematika bersifat abstrak. Apalagi bagi siswa tunagrahita, Ia juga mengalami hal yang sama. Hal ini dikarenakan siswa tunagrahita memiliki keterbatasan dalam hal intelektual dan sukar berpikir abstrak sehingga semakin sulit untuk memahami mata pelajaran Matematika. Fokus penelitian ini adalah siswa tunagrahita dan pemahamannya terhadap pelajaran Matematika di Kelas III Sekolah Dasar serta faktor apa saja yang memengaruhi pemahaman siswa tunagrahita terhadap pelajaran Matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sedangkan subjek penelitiannya adalah 1 orang siswa tunagrahita dan wali kelas III SDN Sungai Bakung yang terletak di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara: tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teori taksonomi Bloom, yang memperkenalkan ada 7 (tujuh) indikator proses kognitif yang termasuk dalam kategori pemahaman meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa tunagrahita terhadap pembelajaran matematika di kelas III SDN Sungai Bakung, hanya nampak dalam 2 indikator yaitu mencontohkan dan membandingkan, pada indikator mencontohkan pemahamannya sudah bagus tapi dalam bentuk tes soal yang bergambar. Pada indikator membandingkan siswa tunagrahita juga bagus dalam soal yang bergambar sedangkan yang tidak bergambar masih kurang. Sedangkan faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman siswa tunagrahita terhadap pembelajaran matematika di kelas III SDN Sungai Bakung ada 2 yaitu faktor internal meliputi kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan dan motivasi siswa sedangkan faktor eksternal yaitu keluarga atau orang tua, guru, strategi, metode dan cara mengajar guru, media pembelajaran dan motivasi atau dorongan dari guru dan orang tua.