PENGEMBANGAN ASESMEN NASIONAL BERBASIS KELOKALAN

  • Badrun Kartowagiran

Abstract

Pengembangan asesmen nasional berbasis kelokalan. Asesmen nasional itu adalah AKM yang dilaksanakan di kelas 5 atau di kelas 2 untuk SLTP dan SLTA. Hal ini dapat dipahami karena ujian nasional di akhir jenjang itu sudah berakhir pada tahun 2019. Pertanyaan lainnya adalah sifat kelokalan untuk asesmen nasional. Dalam pikiran penulis yang dimaksud kelokalan pada asesmen nasional adalah lokal Indonesia, bukan lokal daerah karena soal asesmen ini akan digunakan di seluruh wilayah Indonesia. Apabila butir soal asesmen nasional ini mengandung local daerah maka dapat dikatakan butir soal itu bias budaya. Ujian nasional berasis kelokalan dalam tulisan ini adalah asesmen kompetensi yang berbasis pada Bhineka Tunggal Ika. Soal yang digunakan untuk penilaian dapat berbentuk pilihan ganda, pilihan ganda komplek, isian, dan uraian. Soal harus berkualitas tinggi dilihat dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Soal juga harus mendidk peserta tes untuk berfikir kritis, memecahkan masalah, dan kreatif.

Published
2022-02-13
How to Cite
Badrun Kartowagiran. (2022). PENGEMBANGAN ASESMEN NASIONAL BERBASIS KELOKALAN . Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, Seni, Dan Pendidikan Dasar (SENSASEDA), 1, 7-26. Retrieved from https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/sensaseda/article/view/1567
Abstract viewed = 325 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 878 times