KETIDAKADILAN GENDER TOKOH WANITA DALAM KUMPULAN CERPEN SURAT-SURAT PUTRI KARYA RATNA INDRASWARI IBRAHIM

  • Akhmad HB STKIP PGRI BANJARMASIN
Keywords: ketidakadilan gender, cerpen, kajian feminisme

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang ketidakadilan gender yang dialami tokoh wanita yang terkandung dalam kumpulan cerpen Surat-Surat Putri karya Ratna Indraswari Ibrahim. Tujuan penelitian ini adalah 1 Mendeskripsikan ketidakadilan gender dalam lingkungan keluarga yang dialami oleh tokoh utama wanita pada kumpulan cerpen Surat-surat Putri karya Ratna Indraswari Ibrahim. 2 Mendeskripsikan ketidakadilan gender dalam lingkungan sosial yang dialami oleh tokoh utama wanita pada kumpulan cerpen Surat-surat Putri karya Ratna Indraswari Ibrahim. 3 Mendeskripsikan ketidakadilan gender dalam lingkungan pekerjaan yang dialami oleh tokoh utama wanita pada kumpulan cerpen Surat-surat Putri karya Ratna Indraswari Ibrahim. 4 Mendeskripsikan ketidakadilan gender dalam lingkungan pendidikan yang dialami oleh tokoh utama wanita pada kumpulan cerpen Surat-surat Putri karya Ratna Indraswari Ibrahim. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan Feminisme dengan jenis penelitian Kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Metode kualitatif secara keseluruhan memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk mendeskripsikan status dan peran tokoh perempuan dalam keluarga, masyarakat, pekerjaan, dan lingkungan pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan pada kumpulan cerpen Surat-Surat Putri karya Ratna Indraswari Ibrahim sebagai berikut: 1) Ketidakadilan gender yang terdapat di lingkungan keluarga antara lain dalam bentuk patuh terhadap suami, kekerasan dalam rumah tangga, tertekan akibat tidak diperlakukan dengan baik, disalahkan karena mencari pembelaan, dikasari karena selalu dianggap mengganggu dengan pertanyaan yang selalu diulang, segalanya harus diatur dan harus menurut dengan aturan yang ada, rahasia yang tidak boleh diketahui dan tidak mendapat pujian seperti yang lain, bisa dibilang pilih kasih. 2) ketidakadilan gender yang terdapat di lingkungan sosial antara lain dalam bentuk menyombongkan diri terhadap orang lain, dikasari karena dianggap orang salah, dicurigai karena tidak percaya dengan pembelaan yang ada, dan mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan karena diserang dengan petanyaan dan opini yang seakan bermaksud menyalahkan atas terjadinya pembunuhan ibu Aminah. 3) ketidakadilan gender yang terdapat di lingkungan pekerjaan antara lain dalam bentuk gaji yang tidak sama atau tidak adil dan tidak diberi kesempatan untuk bekerja. 4) ketidakadilan gender yang terdapat di lingkungan pendidikan antara lain dalam bentuk pemaksaan dalam memutuskan untuk melanjutkan sekolah dan merasa kesepian karena tidak ada yg mau menjadi teman bicara baik di rumah maupun di kampus.

References

Effendi, Rustam. 2011. Sastra Banjar. Banjarbaru: Scripta Cendikia.

Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra.Yogyakarta: CAPS.

Faisol, Ahmad. 2015. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Laskar Pelangii Karya Andrea Hirata http://etheses.uin-malang.ac.id/5053/1/11110001.pdf. Diakses 17 Maret 2018.

Ibrahim, Ratna Indraswari. 2009. Surat-Surat Putri. Surabaya: Masmedia Buana Pustaka.

Murfitriati dan Asep Sopari. 2009. Isu Global Gender. Jakarta: BKKBN dan UNFPA

Ratna, Nyoman Khuta . 2013. Stilistika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Semi, Atar. 1998. Anatomi Sastra. Padang: Agkasa Raya.

Sugihastuti dan Suharto.2016. Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sulistyowati, Endang dan Tarman Effendi Tarsyad. 2016. Kajian Puisi. Banjarbaru: Scripta Cendikia.

Taufik, Imam. 2010. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Ganeca Exact.

Zaidan, Abdul Razak, dkk. 2007. Kamus Istilah sastra. Jakarta: Balai Pustaka.
Published
2020-04-20
Section
Articles
Abstract viewed = 265 times
pdf downloaded = 1133 times