Revolusi Pendidikan Tari
Abstract
Pendidikan sebagai transformasi budaya dapat dikatakan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lainnya. Pendidikan justru mempunyai tugas menyiapkan peserta didik untuk hari esok dan mentransformasikan nilai budaya sehingga dapat membentuk karakter. Keunggulan yang paling menonjol terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran tari adalah pewujudannya divisualisasikan dalam presentasi terbukanya akses pembelajaran tari yang tak terbatas, utamanya terkait dengan persoalan: time, location, speed, person/guru. Artinya dengan model pembelajaran tari e-Learning, perkembangan seni budaya sebagai pembentuk karekter bangsa melalui nilai-nilai tari akan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Regenerasi kepenarian kian mengarah pada pengembangan ide persoalan : time, location, speed, person/guru. Artinya dengan model pembelajaran tari e-Learning, perkembangan seni budaya sebagai pembentuk karekter bangsa melalui nilai-nilai tari akan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, regenerasi kepenarian kian mengarah pada pengembangan ide-ide modern. Sehingga penerapan TIK dalam pembelajaran tari dapat dimaanfaatkan pula untuk pengembangan manajemen pendidikan tari ke depannya. Dari model pembelajaran yang terikat oleh persoalan person, time, location, dan speed, kini dengan memanfaatkan TIK persoalan itu time, location, dan speed, kini dengan memanfaatkan TIK persoalan itu dapat diatasi. Dengan memanfaatkan TIK, sangat memungkinkan perkembangan seni budaya tradisi, khususnya seni tari akan terlepas dari sekat-sekat wilayah bahkan akan dapat dipelajari oleh masyarakat internasional. Mereka dapat belajar dengan baik melalui, seperti halnya CD-interaktif atapun software-software pembelajaran tari yang dieksplore melalui internet, dalam bentuk pembelajaran jarak jauh. Maka dapat dikatakan, dengan pemanfaatan TIK, akan dapat terjadi revolusi pendidikan tari.