Sosok ‘Muslimah’ Sebagai Simbol Keteladanan Dalam Dunia Pendidikan di LPTK

  • Hj. Ida Rusdiana Pendidikan Bahasa Inggris STKIP-PGRI Banjarmasin
Keywords: Muslimah, Aspek Kepribadian Guru, Kegiatan Pembelajaran

Abstract

Muslimah Hafsari adalah seorang guru Sekolah Dasar dari Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera. Sosok yang akrab dipanggil ‘Bu Mus’ ini merupakan sosok guru fenomenal yang membuat guru-guru Indonesia merasa sangat bangga menjadi seorang guru. Nasihat yang diberikan Bu Mus bagi guru-guru masa kini, yaitu: 1) Mengajarlah dengan hati agar yang kau ajarkan sampai ke hati, 2) Niatkan dari awal untuk selalu ikhlas dalam mengajar, 3) Kalaupun niatnya cari nafkah, sertakan tujuan untuk menabung amal di akhirat, 4) Kalau kita harus marah dengan anak-anak, marahlah tetap dengan hati sambil doakan agar kenakalan/perilakunya itu diampuni dan mendapat hidayah Allah SWT, 5) Dalam mengajar jangan hanya kejar target tuntasnya materi, tapi menghilangkan esensi. Harusnya utamakan esensi, baru materi. Dengan melakukan interpretasi terhadap nasihat itu, tulisan ini menyajikan gagasan untuk mengembangkan aspek kepribadian guru Indonesia dalam perspektif Islam melalui kegiatan pembelajaran yang bermakna. Adapun langkah-langkahnya dibagi dalam tiga tahap, yaitu: a. Sebelum Pembelajaran: 1) Memohon ampunan kepada orang tua dan minta untuk didoakan, 2) Meluruskan niat bahwa melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah dalam rangka menjunjung perintah Allah SWT dan mengharap ridho-Nya, 3) Berwudhu, 4) Berdoa, 5) Berpakaian sesuai dengan tata tertib yang berlaku , 6) Berjalan menuju ruang kelas sambil bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan 7) Memasuki ruang kelas dengan kaki kanan sambil membaca Bismillahirahmanirahim; b. Saat Pembelajaran: 1) Mengucapkan dan membalas salam, 2) Berdoa bersama, 3) Membaca kitab suci (muslim: Al-Qur’an), 4) Menjaga perkataan yang baik dan menghindari perkataan yang tidak baik, 5) Mengingat kematian yang merupakan hal yang pasti terjadi, 6) Berzikir kepada Allah SWT, 7) Mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan istighfar, 8) Meminta maaf satu sama lain, 9) Mengucapkan dan membalas salam; dan c. Setelah Pembelajaran: 1) Menyediakan waktu belajar ilmu agama sesuai dengan keyakinan masing-masing, 2) Mencari guru agama yang berkualitas, 3) Merencanakan kegiatan belajar dengan berpedoman pada agama yang diyakini, dan 4) Mendoakan satu sama lain di setiap kesempatan.

Published
2019-12-30
How to Cite
Rusdiana, H. I. (2019). Sosok ‘Muslimah’ Sebagai Simbol Keteladanan Dalam Dunia Pendidikan di LPTK. Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 14(2), 84 - 96. https://doi.org/10.33654/jpl.v14i2.896
Abstract viewed = 217 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 214 times