Meningkatkan pemahaman konsep Aljabar dan keterampilan proses Matematika siswa SMPN 1 Kusan Hilir kelas VII E dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing tahun pelajaran 2014/2015
Abstract
SMPN 1 Kusan Hilir adalah sebuah sekolah yang berpotensi untuk dikembangkan sebuah model maupun metode pembelajaran secara kontekstual. Rendahnya hasil belajar dikarenakan pembelajaran masih terpaku oleh papan tulis di sekolah. Salah satu variasi model pembelajaran agar siswa lebih aktif sehingga keberhasilan belajar di ajarkan dan keterampilan proses dapat meningkat diantaranya adalah pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan proses matematika siswa, mengetahui aktivitas siswa, dan respon siswa terhadap pembelajaran inkuiri terbimbing pada konsep aljabar Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan 2 siklus, siklus I dan siklus II yang terdiri dari 2 kali pertemuan. Penelitian ini mengunakan analisis kualitatif berupa angket dan analisis kuantitatif berupa nilai tes Subjek. Penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMPN 1 Kusan Hilir sebanyak 24 orang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan proses matematika untuk ketuntasan klasikal siklus I pada pretes yaitu 12% menjadi 33,33% dan postes siklus I sebesar 29,16% menjadi 54,16%. Untuk siklus II hasil belajar siswa pada ketuntasan klasikal pretes yaitu 45,83% menjadi 62,5%, sedangkan pada postes yaitu 79,16% menjadi 91,67%. Keterampilan proses matematika siswa dari siklus 1 pertemuan 1 diperoleh 14,83 menjadi 15.54 pada pertemuan 2 dengan kategori baik. Pada siklus II meningkat menjadi 15.79 pada pertemuan 3 dan 17.71 pada pertemuan 4 dengan kategori baik sekali. Aktivitas siswa dari siklus I diperoleh rata-rata 3,17 dengan kategori baik, pada siklus II meningkat menjadi 3,69 dengan kategori baik. Penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing menunjukan respon baik oleh siswa karena banyaknya siswa yang merasa menyenangkan dan termotivasi mengikuti pembelajaran.