MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 11 BANJARMASIN
Abstract
Permasalahan dalam penelitian ini adalah pemahaman siswa khususnya kelas XII.IPS.1 terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia relatif masih rendah sehingga kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga dilihat dari perolehan nilai yang kalau dipresentasikan adalah 50 % nilai pas-pasan mencapai nilai KKM, 15 % yang mendapat nilai diatas KKM, 35 % masih berada dibawah KKM, sehingga perlu dicarikan solusi untuk pemecahannya. Menjawab masalah tersebut, peneliti menggunakan pendekatan saintifik model pembelajaran problem based learning, dengan diterapkannya pendekatan saintifik model pembelajaran problem based learning diharapkan ada perubahan kearah yang lebih baik yaitu dicapainya hasil belajar siswa yang lebih meningkat. Peneliti telah melakukan sebuah penelitian dengan pendekatan saintifik model pembelajaran problem based learning kepada siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 11 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 30 orang. Sampel penelitian adalah semua siswa kelas XII IPS 1 yang berjumlah 30 orang. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus ada dua kali pertemuan. Jenis instrumen yang digunakan dalam tindakan kelas ini adalah memberikan tes hasil belajar siswa dan pengamatan terhadap sikap pada siklus pertama pertemuan pertama dan kedua, dan siklus kedua pertemuan pertama dan kedua. Selama melakukan siklus tindakan, dari siklus pertama sampai siklus kedua sebanyak empat kali pertemuan terlihat bahwa dalam setiap pertemuan adanya peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan saintifik model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar dan membuat siswa aktif dalam pembelajaran, sehingga pendekatan dan metode ini dapat diterapkan khususnya kelas XII IPS 1 SMAN 11 Banjarmasin. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes siklus pertama dengan rata-rata kelas 75, nilai tertinggi 83 dan terendah 67. Siswa yang berada di bawah KKM 4 orang atau 13,5% sedang yang berada di atas KKM 26 orang atau 86, 5 %. Pada siklus pertama pertemuan kedua dengan rata-rata kelas 77, nilai tertinggi 87 dan terendah 67. Siswa yang berada di bawah KKM 3 orang atau 10 % sedang yang berada di atas KKM 26 orang atau 90 %. sedangkan KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia 75. Hasil tes siklus kedua pertemuan pertama adalah dengan rata-rata kelas 80, nilai tertinggi 100 dan terendah 76. Sehingga tidak ada siswa yang berada di bawah KKM artinya semua siswa 100 % tuntas. Hasil tes siklus kedua pertemuan kedua adalah dengan rata-rata kelas 89, nilai tertinggi 100 dan terendah 85. Sehingga tidak ada siswa yang berada di bawah KKM artinya semua siswa 100 % tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya dampak positif pada peningkatan hasil belajar siswa, maka dapat dikatakan penelitian tindakan kelas ini berhasil.