Jurnal Pendidikan Hayati https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/JPH <p><strong>Jurnal Pendidikan Hayati</strong> menyajikan berbagai pokok kajian ilmu-ilmu pendidikan biologi. Jurnal Pendidikan Hayati dikelola dewan redaksi di bawah Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Banjarmasin. Secara khusus jurnal ini menaruh perhatian pada pokok-pokok persoalan tentang pendidik dan kependidikan biologi. Tujuan Jurnal Pendidikan Hayati adalah memfasilitasi publikasi hasil-hasil penelitian maupun pemikiran konseptual serta turut mengembangkan pendidik dan pendidikan di Kalimantan Selatan.</p> STKIP PGRI Banjarmasin en-US Jurnal Pendidikan Hayati 2443-3608 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KNoS-KGS TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA KELAS XI IPA MAN KELUA POKOK BAHASAN SISTEM PERTAHANAN TUBUH https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/JPH/article/view/2357 <p>Pada pengamatan awal di MAN Kelua yaitu hasil wawancara menunjukkan kenyataan bahwa proses KBM berjalan secara teoritis, sehingga siswa hanya dapat membayangkan objek yang sedang dipelajarinya secara abstrak, terutama pada konsep “system pertahanan tubuh”. Selain itu pembelajaran yang dilakukan masih terlalu berfokus kepada guru sehingga murid menjadi kurang aktif dan tidak mampu mengembangkan keterampilamgenerik sains yang mereka miliki, serta nilai terhadap konsep tersebut tidak mencapai KKM yaitu 75. Pada gilirannya minatt dan motivasi serta keaktifan siswa menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; pengaruh model pembelajaran K<em>NoS</em>-KGS terhadap keterampilan generik sains.</p> <p>Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen Sampel penelitian ini adalah kelas XI IPA I sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah memberikan soal pretes dan postes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung serta menggunakan lembar observasi dan angket penilaian generik sains. Teknik analisi data pada penelitian ini adalah menggunakan uji normalitas, uji homogentas, dan uji hipotesis menggunakan aplikasi SPSS versi 23 for wndows.</p> <p>Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran K<em>NoS</em>-KGS berpengaruh terhadap keterampilan generik sains siswa pada kelas eksperimen dengan rentang skor 85,78 sedangkan kelas kontrol hanya mendapat skor sebesar 79.03. Dari skor yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perolehan nilai antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.</p> Rezky Nefianthi Rabiatul Adawiyah Copyright (c) 2023-03-31 2023-03-31 9 1 KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN ECHINODERMATA DI TERUMBU KARANG DESA ANGSANA KECAMATAN ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/JPH/article/view/2227 <p>Desa Angsana, khususnya di daerah pantai Angsana merupakan salah satu daerah konservasi yang ada dikalimantan selatan. Pantai Angsana merupakan pantai yang memiliki pasir yang putih dan berpotensi menjadi salah satu tujuan parawisata laut yang lambat laun akan berpengaruh terhadap kondisi lingkungan baik lingkungan abiotik maupun biotik (flora dan fauna), khususnya jenis jenis Echiodermata pada Terumbu Karang. Tujuan penelitian untuk mengetahu jenis-jenis, keanekaragaman dan kemelimpahan di terumbu karang Desa Angsana kecamamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu. Metode yang digunakan adalah metode transek garis dan penyelaman. Metode garis transek dimulai dari kedalaman dimana masih ditemukan terumbu karang batu (2m) sampai daerah pantai mengikuti pola kedalaman garis kontur. Umumnya dilakukan&nbsp; pada tiga kedalaman yaitu 0,5m, 1m, sampai 2m, tergantung keberadaan karang pada lokasi masing masing kedalaman. Panjang transek 20m-50m dan dibagi menjadi 20 plot dengan ukuran plot 2mx2m dan jarak antara plot satu dengan yang lain 2m yang penempatannya sejajar dengan garis pantai pulau. Penelitian ini dilakukan selama sehari. Data yang dianalisis dengan menghitung berdasarkan Indeks Keanekaragaman (H') dan Nilai Penting (NP). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa jenis jenis Echinodermata yang ditemukan pada Terumbu Karang meliputi: 5 jenis&nbsp; Echinodermata&nbsp; yaitu Bintang Laut (<em>Linckia laevigata</em>), Bulu Babi (<em>Diadema </em>sp), Bintang ular (<em>Ophiopholis </em>sp), Teripang (<em>Holothuria scabra</em>), dan Lilia laut (<em>Holopus </em>sp), dengan 5 kelas yaitu Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.&nbsp; Kemelimpahan tertinggi adalah jenis <em>Diadema </em>sp (80.01%) dan kemelimpahan terendah <em>Holopus </em>sp (19.15%). Indeks keanekaragamannya yaitu 1.38 termasuk dalam kategori keanekaragaman rendah.</p> Wahyudah Syahbudin Copyright (c) 2023-03-31 2023-03-31 9 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PERSUASI MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE DAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VIII C MTsN 1 HULU SUNGAI UTARA https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/JPH/article/view/2372 <p style="text-align: justify;">Peningkatkan keterampilan menulis teks persuasi pada siswa kelas VIII C MTsN 1 Hulu Sungai Utara merupakan tujuan dari penelitian ini. Membantu mengembangkan keterampilan yang dimiliki setiap siswa agar mampu menuangkan tulisan dalam bentuk karangan yang bersifat mengajak, menghimbau atau mempengaruhi setiap pembaca. Penelitian ini terdiri atas tiga siklus, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas VIII C yang berjumlah 23 siswa. Variabel penelitian ini adalah keterampilan menulis, keterampilan guru, dan aktivitas siswa.Teknik pengumpulan data adalah teknik tes dan nontes. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif.</p> <p style="text-align: justify;">Hasil penelitian ini yaitu (1) keterampilan menulis di siklus siklus sebanyak&nbsp; 56,52% (cukup),&nbsp; siklus &nbsp;II sebesar &nbsp;82,61% (baik),&nbsp; dan&nbsp; siklus &nbsp;III sebesar 91,30% (sangat baik). (2) keterampilan guru di siklus I adalah 19 (cukup), siklus II 23 (baik) dan siklus III sebesar 27 (sangat baik), (3) aktivitas siswa di siklus I adalah 15,73 (cukup), siklus II sebesar 21,69 (baik) dan siklus III sebesar 23,48 (sangat baik). Melalui model pembelajaran <em>Think Pair and Share </em>dan media visual keterampilan menulis teks persuasi di kelas VIII C MTsN 1 Hulu Sungai Utara dapat ditingkatkan. Model <em>Think Pair and Share </em>dan media visual dapat digunakan sebagai cara untuk meningkatkan keterampilan menulis teks persuasi pada siswa, keterampilan guru, dan aktivitas siswa.&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> Fatmawati Copyright (c) 2023-03-31 2023-03-31 9 1 STRUKTUR POPULASI TUMBUHAN RUMBIA (Metroxylon rumphi) DI DESA MUNDAR KECAMATAN LABUAN AMAS SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/JPH/article/view/1726 <p style="text-align: justify;">Tumbuhan yang ada di alam semesta sangat beranekaragam. Di alam semesta ini terdapat tumbuh dengan hidup yang berbeda, ada yang Di dataran tinggi ada pula yang berada di dataran rendah (rawa). Desa Mundar &nbsp;merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang memiliki tumbuh-tumbuhan yang beranekaragam. Salah satu diantaranya adalah tumbuhan Rumbia(<em>Metroxylon rumphi</em>). Rumbia(<em>Metroxylon rumphi</em>) &nbsp;adalah tumbuhan Palma, selain bermanfaat sebagai bahan makanan berupa sagu, dapat digunakan sebagai perbuatan ataupun atap rumah. Penelitian ini bertujuan untuk skripsi kan struktur populasi tumbuhan Rumbia(<em>Metroxylon rumphi</em>)&nbsp; di Desa Mundar Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.</p> <p style="text-align: justify;">Metode yang digunakan adalah metode dengan teknik pengambilan sampel secara observasi, dengan pengamatan langsung ke lapangan Dengan pengambilan data yang ditutup kan secara teratur sebanyak 10 plot. Pengamatan Dilakukan meliputi juga Rupiah tunas,muda, dan dewasa.</p> <p style="text-align: justify;">Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur populasi tumbuhan rumbia (<em>Metroxylon rumphi</em>) di Desa Mundar &nbsp;Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, terdiri atas tumbuhan tunas 231 pohon, sudah 211 pohon, dan dewasa lima empat pohon dengan bentuk piramida dengan dasar yang luas.</p> <p>&nbsp;</p> Raudatus Syarifah Fujianor Maulana Copyright (c) 2023 Jurnal Pendidikan Hayati 2023-03-31 2023-03-31 9 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN MANUSIA KELAS XI IPA SMAN 1 KURANJI https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/JPH/article/view/1720 <p>Berdasarkan hasil observasi kepada guru mata pelajaran Biologi di SMAN 1 Kuranji masih belum terlaksana dengan baik, model dan metode pembelajaran yang pernah diterapan guru masih kurang bervariasi, yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dimana pembelajaran berorientasi pada guru, hal ini menyebabkan kurang berkembangnya ketermapilan proses sains siswa khususnya kelas XI IPA dan hasil belajar siswa yag rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut perlunya penerapan model pembelajaran yang tepat yaitu model pembelajaran <em>discovery learning</em> sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa, hasil belajar, keterlaksanaan guru dalam proses pembelajaran, dan mengetahui respon siswa setelah menggunakan model pembelajaran <em>discovery learning</em>.</p> <p>Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMAN 1 Kuranji yang berjumlah 20 orang. Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yaitu tes, observasi dan angket. Teknik analisis data yang digunakan secara kuantitatif.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pada keterampilan proses sains. Siklus I pertemuan pertama dengan nilai 54,48%, pertemuan kedua dengan nilai 63,4%. Kemudian mengalami peningkatan pada siklus II pertemuan pertama dengan nilai 74,10%, dan pertemuan kedua 84,46%. Keterlaksanaan guru dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus I&nbsp; sebesar 16,07% dari 51,78% menjadi 67,85% sedangkan pada siklus II sebesar 14,29% dari 71,42% menjadi 85,71%. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dilihat dari posttest siklus I sebesar 20% dari 10% menjadi 30% sedangkan pada siklus II sebesar 30% dari 55% menjadi 85%. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning juga mendapat respon yang baik (86,5%).</p> Sutikno Ade Pranoto Abidinsyah Copyright (c) 9 1 EFEKTIFITAS PENYELENGGARAAN UKS GUNA MENINGKATKAN KESADARAN KESEHATAN DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKITAR di MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ULUM SEI. PANDAN ALABIO https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/JPH/article/view/2646 <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pendidikan Usaha Kesehatan Sekolah atau lazim disebut dengan pembinaan UKS/M ditujukan untuk membina dan membimbing&nbsp; guru&nbsp; agar mampu menjaga kesehatan untuk dirinya sendiri, para staf sekolah serta siswa maupun untuk lingkungan di sekitar madrasah artinya&nbsp; keberhasilan daripada Pendidikan Usaha Kesehatan Sekolah akan bermanfaat bagi guru dan siswa. Pembinaan Pendidikan Usaha Kesehatan Madrsah bukanlah tangung jawab sekolah semata namun juga tanggung jawab supervisor kependidikan. Dengan demikian perhatian dan bimbingan&nbsp; dari kepala madrsah akan lebih berpengaruh terhadap pelaksanaan kesehatan pada diri anak dan guru serta staf di sekolah. Selain itu&nbsp; peran kepala madrasah juga dituntut aktif dalam ikut menunjang keberhasilan dari kegiatan belajar mengajar&nbsp; yang dilakukan oleh guru di kelas.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana pelaksanaan Pembinaan Pendidikan Kesehatan Sekolah/Madrasah di&nbsp; Madrasah Aliyah Bustanul Ulum serta bagaimana pengaruh partisipasi&nbsp; aktif Kepala Madrsah terhadap keberhasilan Pembinaan Pendidikan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah. Hasil penelitian meyatakan bahwa pembinaan pendidikan usaha kesehatan sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru&nbsp; dalam kesadaran untuk hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dari siklus I hingga siklus II&nbsp; dapat diperoleh suatu benang merah bahwa telah terjadi peningkatan kinerja guru yang signifikan terhadap kegiatan belajar mengajar&nbsp; dalam suasana dan kondisi yang bersih dan sehat setelah mendapatkan pengarahan dan&nbsp; Pembinaan Pendidikan Usaha Kesehatan Sekolah oleh Kepala Madrsah.</p> Sri Wahyuni Copyright (c) 2023-01-31 2023-01-31 9 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DI KELAS VIII MTsN 3 HULU SUNGAI UTARA https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/JPH/article/view/2658 <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap bidang studi terutama matematika adalah penggunaan strategi belajar. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran. Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika kelas VIII MTs Negeri 3 Hulu Sungai Utara melalui pembelajaran kooperatif tipe TSTS <em>(Two Stay Two Stray)</em> pada materi pokok lingkaran.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Hasil penelitian penerapan pembelajaran kooperatif tipe TSTS (<em>Two Stay Two Stray</em>) yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa adalah pada siklus I dilaksanakan pembelajaran kooperatif tipe TSTS sehingga nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa meningkat sebesar 35% dari nilai dasar sebesar 49,65 menjadi 67,15. Pada siklus II dilaksanakan pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan peningkatan dalam hal pengelolaan kelas dan bimbingan terhadap siswa sehingga nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa meningkat sebesar 0,55% dari nilai hasil belajar siklus I sebesar 67,15 menjadi 67,52. Pada siklus III dilaksanakan pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Nilai hasil belajar matematika siswa meningkat sebesar 5,04% dari nilai hasil belajar siklus II sebesar 67,52 menjadi 70,92.</p> Dewi Gustiana Copyright (c) 2023-01-31 2023-01-31 9 1