Pengaruh Model Reading, Questioning And Answering (RQA) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA SMA PGRI 6 Banjarmasin Pada Konsep Sistem Koordinasi Manusia
Abstract
Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakan seluruh komponen. Mutu pendidikan ditentukan di dalam kelas melalui proses belajar mengajar. Namun faktanya kondisi kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga respon dan keterlibatan siswa dalam penemuan konsep-konsep pembelajaran belum optimal. Akibatnya hasil pembelajaran biologi belum memuaskan, hal ini terlihat dari banyak kelas XI IPA yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu 75. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model RQA terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan model rancangan yang dikenal dengan nonequivalent prates-post test control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA PGRI 6 Banjarmasin kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol, dengan pokok bahasan sistem koordinasi manusia. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model RQA, sedangkan variabel terikat adalah keterampilan berpikir kritis. Data dikumpulkan melalui tes keterampilan berpikir kritis berupa tes essay. Selanjutnya menggunakan rubrik untuk pengukuran hasil keterampilan berpikir kritis. Data dianalisis menggunakan anava satu jalur dengan bantuan SPSS versi 20 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model RQA terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep sistem koordinasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang meningkat dari 25,13 menjadi 77,88 dan nilai F=196,76 (p=0,0000). Disimpulkan bahwa model pembelajaran RQA memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.