PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX A MTsN 7 HULU SUNGAI UTARA
Abstract
Permasalahan pada pembelajaran Matematika di Sekolah, khususnya MTsN 7 Hulu Sungai Utara adalah hasil belajar siswa yang rendah, demikian juga efektifitas guru dalam pembelajaran belum optimal. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan karena kegiatan belajar mengajar matematika di kelas tidak melibatkan siswa, siswa hanya duduk, mendengarkan dan mencatat. Metode dan model pembelajaran yang digunakan selama ini masih kurang bervariasi dan belum melibatkan siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Model Pembelajaran STAD diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan di atas. Dalam Pembelajaran STAD siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 5 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Diharapkan dalam pembelajaran STAD dapat mendorong siswa secara aktif bekerja bersama-sama dalam mempelajari dan memahami konsep yang diajarkan serta mempunyai tanggung jawab individu dan kelompok terhadap kualitas tugas-tugas.
Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 7 Hulu Sungai Utara dengan subyek penelitian kelas IX A yang berjumlah 28 orang terdiri dari 15 laki-laki dan 13 perempuan dengan menggunakan metode tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dengan dua kali pertemuan dan siklus II dengan dua kali pertemuan. Insturmen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru serta tes tertulis. Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dan teknik observasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik persentase.
Hasil penelitian menunjukkan kegiatan mengajar guru lebih aktif dan kreatif, dan keaktifan belajar siswa semakin meningkat. Telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan model STAD. Hasil ini diketahui dengan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari 73,45 pada siklus I menjadi 81,72 pada siklus II , serta ketuntasan belajar siswa meningkat dari 57,14 % pada siklus I menjadi 82,14% pada siklus II.