PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B PADA PERSAMAAN GARIS LURUS DI MTsN 4 HULU SUNGAI UTARA
Abstract
Permasalahan pada pembelajaran Matematika di Sekolah, khususnya MTsN 4 Hulu Sungai Utara adalah hasil belajar siswa yang rendah, demikian juga efektifitas guru dalam pembelajaran belum optimal. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan karena kegiatan belajar mengajar matematika di kelas tidak melibatkan siswa, siswa hanya duduk, mendengarkan dan mencatat. Metode dan model pembelajaran yang digunakan selama ini masih kurang bervariasi dan belum melibatkan siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Model PembelajaranTGT diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan di atas. Dalam Pembelajaran TGT Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya perbedaan tersebut, siswa bisa saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini akan menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan. Selain itu siswa memainkan permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing dalam sebuah turnamen sehingga menjadi pembelajaran yang menarik.
Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 4 Hulu Sungai Utara dengan subyek penelitian kelas VIII B yang berjumlah 25 orang terdiri dari 12 laki- laki dan 13 perempuan dengan menggunakan metode tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dengan dua kali pertemuan dan siklus II dengan dua kali pertemuan. Insturmen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru serta tes tertulis. Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dan teknik observasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan mengajar guru lebih aktif dan kreatif, dan keaktifan belajar siswa semakin meningkat. Telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan model TGT. Hasil ini diketahui dengan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari 73,40 pada siklus I menjadi 79,52 pada siklus II , serta ketuntasan belajar siswa meningkat dari 68 % pada siklus I menjadi 84% pada siklus II.