PEMANFAATAN TANAMAN OBAT TRADISIONAL OLEH SUKU DAYAK MA’AYAN DESA KALAMUS KECAMATAN PAKU KABUPATEN BARITO TIMUR
Abstract
Etnobotani (dari “etnologi”- kajian mengenai budaya,dan “botani”-kajian mengenai tumbuhan) adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan Antara menusia dan tumbuhan. Studi mengenai pengetahuan masyarakat lokal tentang botani disebut etnobotani. Ilmu etnobotani berkisar pada pemanfaatan tumbuh-tumbuhan oleh orang-orang di sekitarnya, pada aplikasinya mampu meningkatkan daya hidup manusia. Indonesia memiliki budaya pengobatan tradisional termasuk penggunaan tumbuhan obat sejak dulu dan dilestarikan secara turun-temurun.
Jenis penelitian deskriptif ini menggunakan metode Nonprobability Sampling. Nonprobality sampling adalah tehnik yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Tujuan penelitian ini yang pertama untuk mengetahui jenis-jenis tanaman obat yang ada di Desa Kalamus Kecamatan Paku, untuk mengetahui bagian dari tanaman obat yang sering digunakan oleh suku Dayak Ma’ayan dan yang terakhir untuk mendeskripsikan cara pemanfaatan tanaman obat yang dilakukan oleh suku Dayak Ma’ayan.
Hasil dari penelitian dilapangan menunjukan; 1) Terdapat 27 jenis dari 26 famili tumbuhan yang diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Kalamus Kabupaten Paku sebagai obat tradisional, yaitu Ciplukan, tembelekan, ketepeng cina, gadung, mengkudu, daun sendok, putri malu, andong, meniran, lengkuas, tunjuk langit/jajalakan, bawang Dayak, cocor bebek, ilalang, jeruk nipis, daun prasman, knyit, nanas kerang, sirih, pegagang, gandaria, serai merah, kecombrang, akar kelapa, akar pinang, baroco dan bunga rosela. 2) Bagian-bagian tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan tradisional yaitu akar, daun, buah, bunga, tangkai, kulit batang dan rimpang. Terdapat 47 penyakit yang dapat disembuhkan menggunakan bagian dari tumbuhan berkhasiat obat yaitu, diabetes, paru-paru, hipertensi, epilepsi, kolestrol, bisul, disentri, amandel, batuk, rematik, sariawan, kecing darah, muntah darah, anyang-anyangan, bau badan, haid tidak teratur, maag, anemia, borok, melena, mimisan, keputihan, asma, demam, berdarah, panu, batu saluran kencing, rabies, malaria, rabun senja,sulit tidur, campak, iritasi mata, diare,muntaber, hepatitis, luka baru, sakit pinggang, ketombe, masuk angin, infeksi saluran kencing, sembelit, asam urat dan sakit kepala. 3) pengolahan tumbuahan obat tradisional dilakukan dengan berbagai cara diantaranya : direbus, dikeringkan, digosok, digiling, atau dihaluskan, dibakar, diremas, dimakan dan di aplikasikan langsung pada bagian yang sakit.