PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN MANUSIA KELAS XI IPA SMAN 1 KURANJI
Abstract
Berdasarkan hasil observasi kepada guru mata pelajaran Biologi di SMAN 1 Kuranji masih belum terlaksana dengan baik, model dan metode pembelajaran yang pernah diterapan guru masih kurang bervariasi, yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dimana pembelajaran berorientasi pada guru, hal ini menyebabkan kurang berkembangnya ketermapilan proses sains siswa khususnya kelas XI IPA dan hasil belajar siswa yag rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut perlunya penerapan model pembelajaran yang tepat yaitu model pembelajaran discovery learning sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa, hasil belajar, keterlaksanaan guru dalam proses pembelajaran, dan mengetahui respon siswa setelah menggunakan model pembelajaran discovery learning.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMAN 1 Kuranji yang berjumlah 20 orang. Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yaitu tes, observasi dan angket. Teknik analisis data yang digunakan secara kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pada keterampilan proses sains. Siklus I pertemuan pertama dengan nilai 54,48%, pertemuan kedua dengan nilai 63,4%. Kemudian mengalami peningkatan pada siklus II pertemuan pertama dengan nilai 74,10%, dan pertemuan kedua 84,46%. Keterlaksanaan guru dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 16,07% dari 51,78% menjadi 67,85% sedangkan pada siklus II sebesar 14,29% dari 71,42% menjadi 85,71%. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dilihat dari posttest siklus I sebesar 20% dari 10% menjadi 30% sedangkan pada siklus II sebesar 30% dari 55% menjadi 85%. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning juga mendapat respon yang baik (86,5%).