STRATEGI PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SDN ANTAR BARU 1 MARABAHAN
Abstract
Salah satu sekolah dasar yang menerapkan pendidikan inklusi di Kota Marabahan adalah SDN Antar Baru 1. Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi tersebut mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan pendidikan inklusif. Pasal 1 ayat (1) mengemukakan bahwa pendidikan inklusif adalah sistem pendidikan yang memberikan peran kepada semua peserta didik dalam suatu iklim dan proses pembelajaran bersama tanpa membedakan latar belakang sosial, politik, ekonomi, etnik, agama/kepercayaan, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik maupun mental, sehingga sekolah merupakan miniatur masyarakat. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dengan demikian diperlukan strategi pembelajaran yang tepat agar materi pelajaran yang diberikan dapat dipahami oleh ABK, sehingga setiap anak sesuai dengan kebutuhannya khususnya dapat diusahakan dan dilayani secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengetahuan guru, strategi pembelajaran peserta didik ABK dan kendala yang dihadapi dalam pembelajaran bagi peserta didik anak berkebutuhan khusus (ABK) di SDN Antar Baru 1 Marabahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan desktiptif kualitatif dengan subjek guru kelas IV dan kelas V di SDN Antar Baru 1. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengetahuan guru tentang peserta didik ABK belum cukup mendalam, guru telah mengetahui adanya peserta didik ABK yang ada di kelasnya tetapi pengetahuan guru tentang keadaan ABK masih kurang spesifik dan belum memahami konsep ataupun karakteristik peserta didik ABK, (2) Strategi pembelajaran yang diterapkan di SDN Antar Baru 1 Marabahan yaitu dengan strategi pengulangan pelajaran yakni guru kelas biasanya memberikan PR untuk peserta didik ABK guna mengulang pelajaran yang telah diberikan di kelas dan strategi pendekatan secara khusus terhadap peserta didik ABK, (3) Kendala yang dihadapi yaitu: peserta didik ABKnya masih lambat belajar dan kurang fokus dalam menerima pelajaran, tidak adanya guru pembimbing khusus (GPK), tidak tersedianya sarana prasarana yang menunjang pendidikan inklusi di SDN Antar Baru 1 terutama media pembelajaran. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam proses belajar mengajar yang ada ABKnya yaitu dengan pendekatan individual, dengan memberikan motivasi dan pembinaan secara khusus untuk peserta didik ABK.