KEANEKARAGAMAN CACING TANAH (OLIGOCHAETA) DIDESA TAPUK KECAMATAN LIMPASU KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

  • Fathurrahman STKIP PGRI BANJARMASIN
  • Abidinsyah STKIP PGRI BANJARMASIN
Keywords: Cacing, Keanekaragaman, oligochaeta

Abstract

Desa Tapuk sebagian besar berupa lahan perkebunan dan persawahan. Kedua lahan tersebut merupakan habitat bagi cacing tanah, namun berbeda dalam tata kelola lahan, kondisi fisik, kandungan bahan organik tanah (serasah) dan keberagaman vegetasi sehingga cacing tanah yang ada juga beragam. Perbedaan kondisi tersebut menandakan adanya perbedaan keanekaragaman cacing tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis-jenis cacing tanah, mendeskripsikan keanekaragaman dan kemelimpahan cacing tanah di Desa Tapuk Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Penelitianini merupakan penelitian deskriptif dengan populasi semua jenis cacing tanah yang terdapat di Desa Tapuk dan sampel semua jenis cacing tanah yang berhasil ditemukan di kebun pisang, kebun kelapa, kebun rambutan, perkebunan karet, dan persawahan. Lokasi pengambilan sampel berukuran 10 m x 10 m dengan plotukuran 25 cm x 25 cm sebanyak 9 kuadrat. Data hasil identifikasi jenis cacing tanah, perhitungan indeks keanekaragaman (H’) Shannon-Weinnerdan indeks nilai penting (INP)dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data ditemukan 7 jenis cacing tanah di Desa Tapuk yaitu Lumbricus terrestris, Lumbricus rubellus, Dendrodrilus rubidus, Eisenia hortensis, Pheretima sp., Perionyx excavatesdanTubifex sp.dalam 4 famili Lumbricidae serta 1 famili Pheretimanidae, Tubificdae, dan Tubificdae. Keanekaragaman jenis cacing tanah dengan indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,89 tergolong sedang. Kemelimpahan cacing tanah tertinggi ditempati Perionyx excavates dengan NP 49,25% dan terendah Lumbricus terrestris dengan INP 16,65%.

Published
2021-06-30
Section
Articles
Abstract viewed = 577 times
PDF downloaded = 924 times