Bioprospek Sungai Biuku Desa Selanjung Sebagai Desa Wisata Edukasi Alam
Abstract
Sungai Biuku adalah salah satu sungai yang masih tersisa di kota Banjarmasin yang mana pemanfaatannya hanya sebatas menjadi jalur lalu lintas perairan padahal sungai ini masih menyimpang potensi sumber daya hayati yang sangat besar dan Bioprospeksi dapat digunakan sebagai alternatif strategis pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan melalui program desa wisata Pendidikan alam. Potensi bioprospeksi dapat diketahui dua cara yaitu melalui cara tradisional dan ilmiah. Banyak sumberdaya hayati di Indonesia telah diketahui potensinya melalui kedua cara tersebut. Potensi spesies-spesies tersebut perlu dilakukan penilaian ekonomi sehingga konsep bioprospeksi dapat diterapkan secara formal dalam pengelolaan hutan. Indonesia memiliki berbagai spesies endemik dan non-endemik berpotensi bioprospeksi yang perlu dikelolah secara baik yaitu bernilai ekonomi tinggi dan berwawasan lingkungan sehingga dapat menggantikan bidang perkayuan. Pengelolaan dengan sistem bioprospeksi dapat dilakukan di Indonesia sehubungan dengan potensi sumberdaya hayatinya yang banyak. Penerapan konsep ini diperlukan landasan hukum oleh pemerintah pusat atau daerah. Dalam kaitannya dengan undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah pengelolaan sumberdaya alam dapat dilakukan oleh pemerintah daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan sampel secara survei di beberapa titik di Sungai Biuku. Observasi lapangan dengan pengambilan sampel flora dan fauna dengan menggunakan berbagai alat pengukuran faktor lingkungan dan perangkap hewan. Ditemukan 69 jenis flora dan fauna yang didapatkan sebagai potensi Bioprospek yang terdiri dari 63 spesies flora dan 6 spesies fauna. Bioprospek yang didapatkan berpotensi dimanfaatkan dibidang farmakologi, toksikologi dan pangan.